ANGKAT TOPIK BUDAYA NONGKRONG REMAJA: DUA SISWA MTS TERPADU AR ROIHAN RAIH GOLD MEDAL DALAM BISF 2025
Kabar
bahagia kembali datang dari MTs Terpadu Ar Roihan Lawang. Dua siswa berbakat, Muhammad
Noval Pratama (8B) dan Muhammad ilham Fatoni (8B), berhasil kembali
mengharumkan nama madrasah dengan meraih
gold medal dalam ajang Bali Internasional Science Fair (BISF)
2025 yang diselenggarakan oleh Indonesian
Young Scientist Association (IYSA) pada 11-13 Juni 2025.
Dalam
ajang tingkat internasional ini, keduanya mengangkat topik tentang
kehidupan remaja masa kini. Melalui Karya Tulis Ilmiah (KTI) berjudul “Coffee Shop Trends and Hangout Culture: The
Impact on Teen Productivity in Malang.” Penelitian ini membahas fenomena
maraknya budaya nongkrong di coffee shop (kedai kopi) dan pengaruhnya
terhadap produktivitas remaja, khususnya di wilayah Malang.
“Kami
ingin mengetahui, apakah remaja nongkrong hanya untuk bersenang-senang, ataukah
mereka juga produktif, misalnya bekerja, belajar, atau mencari inspirasi sambil
ngopi,” jelas Noval. Ia menambahkan, budaya ini sudah menjadi gaya hidup remaja
yang tak bisa dihindari, sehingga penting untuk melihat dari sudut pandang yang
lebih objektif.
Ilham
turut menambahkan bahwa dari hasil penelitian mereka, suasana nyaman di coffee shop, lengkap dengan musik yang
menenangkan dan obrolan santai, ternyata dapat membuka ruang kreativitas dan
memperkuat interaksi sosial. “Ini bisa menjadi potensi positif, asalkan
dimanfaatkan dengan bijak,” ujarnya.
Pengalaman
mengikuti BISF 2025 menjadi momen tak terlupakan bagi keduanya. Mereka harus
melalui tahap presentasi selama tujuh menit dan sesi tanya jawab selama delapan
menit bersama dewan juri internasional. “Awalnya gugup sekali, apalagi harus
menggunakan bahas Inggris, tapi kami tetap berusaha tampil maksimal.
Alhamdulillah, hasilnya melebihi ekspektasi kami,” ungkap mereka dengan haru.
Keduanya
juga menyampaikan harapan agar prestasi ini bisa memberi inspirasi bagi remaja
lainnya. “Semoga penelitian ini bermanfaat dan membuka kesadaran bagi
teman-teman bahwa nongkrong bisa jadi momen produktif, asal tahu tujuan dan
manfaatnya. Kami juga berharap ini bisa memotivasi teman-teman untuk tidak ragu
berkarya, bahkan ketika nanti sudah di sekolah lanjutan,” pungkas Noval dan
Ilham.(lat)
Comments
Post a Comment