MTS TERPADU AR-ROIHAN LAWANG UNDANG PENELITI LIPI UNTUK WORKSHOP PENELITIAN
Program Madrasah Riset menjadi salah satu program unggulan di Madrasah Tsanawiyah Terpadu Ar-Roihan Lawang yang terus dikembangkan. Pengembangan yang dilakukan untuk mendukung program tersebut di antaranya mengundang narasumber untuk workshop bersama dengan guru dan siswa. Kali ini yang diundang sebagai narasumber adalah Elga Renjana, M.Si., peneliti LIPI dari Badan Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis (11/2) tersebut dihadiri 24 orang guru dan Tim Inti Karya Ilmiah Remaja Master Ar-Roihan Lawang serta mengambil tema workshop Penulisan Proposal Penelitian. Acara dibuka langsung oleh Kepala Master Ar-Roihan Lawang, Redite Kurniawan, berlangsung dari pukul 08.00-11.30 WIB di aula Master Ar-Roihan.
Pada sambutannya, kepala madrasah mengungkapkan bahwa Master Ar-Roihan bersungguh-sungguh untuk menuju madrasah riset meski di tengah pandemi tahun ini. Hal tersebut dibuktikan dengan raihan silver medal pada Lomba Peneliti Belia Center for Young Scientist tingkat Nasional pada akhir tahun 2020. Sedangkan saat ini 2 tim peneliti tengah memasuki babak final Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan oleh SMAIT Al-Irsyad Islamiyyah di Purwokerto Jawa Tengah.
Sementara itu di awal pemaparannya, narasumber mengungkapkan bahwa dunia diliputi oleh banyak permasalahan yang harus dicarikan solusinya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, apakah ingin menjadi orang pasif yang hanya menjadi penonton saja, ataukah ikut aktif dengan meneliti, mencari jawaban, mengolah informasi dan data, serta ingin menyelesaikan masalah dengan mencarikan solusi terbaik. Tentu inilah tugas seorang peneliti yang selalu kritis dan ingin mencari kebenaran atas segala sesuatu.
Workshop diakhiri dengan tanya jawab antara narasumber dan para peserta workshop. Sebagai tindak lanjut dari acara workshop ini adalah diadakannya lomba intern yang dikhususkan untuk para guru di Master Ar-Roihan Lawang dalam membuat proposal penelitian sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Pemenang dari lomba proposal ini akan diambil 5 terbaik dan mendapatkan hadiah sejumlah uang dari madrasah. "Paling tidak setiap guru nanti paham bagaimana membuat proposal penelitian yang baik dan menularkannya pada siswa," demikian tutur kepala madrasah.
Comments
Post a Comment